Minggu Adven Pertama
KRISTUS MEMBAWA PENGHARAPAN
Pengantar Renungan
Pekan ini kita memasuki Minggu Adven yang pertama. Apakah makna dari kata adven? Secara harafiah kata adven artinya adalah kedatangan, khususnya kedatangan dari pribadi atau peristiwa yang penting.Di dalam kalender gerejawi, minggu-minggu adven adalah hari-hari di sepanjang empat pekan menjelang hari Natal di mana umat Tuhan menyiapkan hati untuk mensyukuri dan merayakan kedatangan Yesus Kristus yang telah terjadi dua ribu tahun yang silam.
Apabila di masa itu Kristus atau Sang Mesias datang di dunia untuk mewartakan pengharapan bagi mereka yang hidup dalam keputusasaan, demikianlah di masa kini Ia tetap menyediakan pengharapan bagi seluruh umat manusia. Hal tersebut dikemukakan di dalam Yesaya 40:3-8.
Ayat Bacaan:
Yesaya 40:3-8Saat Hening
Ambillah waktu sejenak untuk meneduhkan hati di hadapan Tuhan.Renungan
Di dalam Yesaya 40:3-8 disampaikan tentang tiga gambaran dari keadaan manusia dan bahwa Sang Mesias telah datang di dunia untuk memberikan pengharapan bagi mereka. Yang pertama, di dalam Yesaya 40:3 digambarkan keadaan manusia seperti padang gurun. Artinya Sang Mesias, yaitu Yesus Kristus, telah datang untuk memberi pengharapan bagi mereka yang hidup di dalam kegersangan dan kesepian, seperti layaknya keadaan dari padang gurun.Yang kedua, di dalam Yesaya 40:4-5 digambarkan keadaan manusia seperti keadaan lembah maupun gunung. Lembah dan gunung yang harus diratakan agar tidak lagi menjadi penghalang. Memang salah satu masalah yang dihadapi oleh manusia adalah terhalangnya relasi mereka dengan sesamanya, dengan Tuhan maupun dengan diri mereka sendiri. Kristus telah datang untuk membawa pengharapan, yaitu dengan memulihkan relasi yang terkendala dan yang tidak harmonis tersebut.
Yang ketiga, di dalam Yesaya 40:6-8 digambarkan bahwa keadaan manusia seperti rumput yang rentan terhadap teriknya matahari. Memang pengharapan manusia sering kali menjadi layu dan kering oleh karena masalah yang menerpa hidup mereka. Untuk itu Kristus telah datang yaitu guna menyediakan pertolongan bagi mereka yang berputus asa.
(Sekarang, silakan Saudara mengambil waktu untuk melakukan renungan secara pribadi sesuai dengan tuntunan yang telah diberikan, kemudian lanjutkan dengan melakukan doa secara pribadi sesuai pokok-pokok doa yang telah disediakan, dan akhirilah dengan mengambil waktu hening. Selain itu, lakukan langkah-langkah praktis di sepanjang pekan ini sesuai dengan yang dianjurkan dalam renungan ini.)
Renungan Pribadi
- Bacalah Yesaya 40:1-3 dua-tiga kali secara perlahan. Renungkan, apakah saat ini kehidupan Saudara bagaikan orang yang berada di padang gurun yang gersang dan sepi?
- Bacalah Yesaya 40:4-5 dua-tiga kali secara perlahan. Renungkan, apakah saat ini relasi Saudara dengan orang lain, dengan Tuhan maupun dengan diri Saudara sendiri dalam keadaan yang tidak harmonis, bagaikan terhalang oleh lembah dan gunung?
- Bacalah Yesaya 40:6-8 dua-tiga kali secara perlahan. Renungkan, apakah Saudara menyadari kerentanan, kerapuhan, dan ketidakberdayaan Saudara dalam menghadapi panasnya gelombang kehidupan?
Doa Pribadi
- Bersyukurlah kepada Allah karena di dalam anugerah-Nya Tuhan Yesus telah datang di dunia untuk memberi pengharapan bagi orang yang mengalami kegersangan, kesepian, masalah dalam relasi dan ketidakberdayaan.
- Serahkan harapan-harapan Saudara ke dalam tangan Tuhan dengan percaya bahwa pengharapan kepada-Nya tidak akan mengecewakan.
Saat Hening
Ambillah waktu sejenak untuk meneduhkan hati di hadapan Tuhan.Langkah-langkah Praktis
- Pada Minggu Adven yang pertama ini, ingatlah akan anggota keluarga, teman atau kenalan Saudara yang hidup dalam keadaan gersang, kesepian, mengalami kesukaran dalam relasi serta tidak berdaya.
- Di dalam Minggu Adven yang pertama ini, berdoalah setiap hari untuk orang-orang tersebut agar mereka mengalami pengharapan yang tersedia di dalam Yesus Kristus, Tuhan kita.
Minggu Adven Kedua
KRISTUS MEMBAWA DAMAI
Pengantar Renungan
Pekan ini kita memasuki Minggu Adven yang kedua. Di dalam tradisi gerejawi, pada hari Minggu Adven yang kedua dinyalakan dua batang lilin yang berwarna ungu. Apabila lilin yang pertama melambangkan pengharapan, maka lilin yang kedua menggambarkan damai.Lilin yang kedua tersebut mengingatkan umat Tuhan bahwa dua ribu tahun yang lampau Sang Mesias, yaitu Yesus Kristus, telah datang ke dunia untuk membawa damai bagi umat manusia. Kehadiran dari damai yang sangat diperlukan di sepanjang zaman, baik di masa lampau, di masa kini maupun di masa yang akan datang. Kedatangan Kristus dalam membawa damai tersebut antara lain dinubuatkan di dalam Yesaya 9:1, 5-6.
Ayat Bacaan:
Yesaya 9:1, 5-6Saat Hening
Ambillah waktu sejenak untuk meneduhkan hati di hadapan Tuhan.Renungan
Di dalam Yesaya 9:1 dijanjikan tentang perubahan secara positif yang akan dialami oleh manusia, yaitu mereka yang hidup dalam kegelapan dan kekelaman. Perubahan karena mereka melihat terang dan mengalami terang yang menghapus kegelapan tersebut. Selanjutnya, di dalam Yesaya 9:5-6 dijelaskan bahwa terang itu adalah Sang Mesias, yang datang untuk membawa damai di dunia.Di ayat-ayat tersebut diutarakan bahwa yang pertama, damai tersebut bersumber dari Sang Mesias, atau Kristus. Hal ini disampaikan di ayat 5, yaitu dengan menyebut bahwa Kristus adalah Sang Raja Damai. Berarti bila manusia hidup tanpa damai, hal tersebut adalah karena mereka telah mengabaikan Sang Raja Damai dalam kehidupan mereka. Sebaliknya, apabila orang benar-benar menempatkan Sang Mesias, yaitu Yesus Kristus, sebagai Tuhan atau Raja di dalam kehidupan mereka maka kehidupan orang itu akan diwarnai dengan damai sejahtera.
Yang kedua, di ayat 6 diutarakan bahwa Sang Mesias membawa damai yang tidak berkesudahan. Artinya damai yang Ia hadirkan tidak tergantung kepada keadaan di sekitar kita. Dengan kata lain, kalau orang sungguh-sungguh menempatkan Yesus Kristus sebagai Raja, atau Tuhan di dalam kehidupan mereka maka di masa yang sesukar apapun hati mereka akan tetap dipenuhi dengan damai sejahtera. Bukankah bila Tuhan yang kuasa-Nya tidak terbatas itu yang menggenggam kehidupan kita maka kita tidak perlu merasa khawatir tentang apapun juga?
Yang ketiga, di ayat 6 juga disampaikan bahwa Sang Mesias menghadirkan damai di atas dasar keadilan dan kebenaran. Hal ini menegaskan bahwa Kristus adalah pribadi yang dapat diandalkan. Sehingga janji yang Ia berikan tentang damai sejahtera itu tidak perlu diragukan. Sebab sebagaimana keadilan dan kebenaran-Nya bersifat tetap untuk selama-lamanya demikianlah semua yang Tuhan janjikan tidak akan pernah Ia lupakan ataupun lalaikan.
(Sekarang, silakan Saudara mengambil waktu untuk melakukan renungan secara pribadi sesuai dengan tuntunan yang telah diberikan, kemudian lanjutkan dengan melakukan doa secara pribadi sesuai pokok-pokok doa yang telah disediakan, dan akhirilah dengan mengambil waktu hening. Selain itu, lakukan langkah-langkah praktis di sepanjang pekan ini sesuai dengan yang dianjurkan dalam renungan ini.)
Renungan Pribadi
- Bacalah Yesaya 9:1 dua-tiga kali secara perlahan. Renungkan, apakah saat ini Saudara bagaikan orang yang sedang berada di dalam kegelapan dan kekelaman, sehingga hidup tanpa damai sejahtera?
- Bacalah Yesaya 9:5 dua-tiga kali secara perlahan. Renungkan, apabila Yesus Sang Raja Damai yang memerintah dan bertanggung jawab atas kehidupan Saudara, perlukah Saudara merasa khawatir akan hidup Saudara?
- Bacalah Yesaya 9:6 dua-tiga kali secara perlahan. Renungkan, apabila Tuhan mendasarkan dan mengukuhkan damai yang Ia janjikan dengan keadilan dan kebenaran untuk selama-lamanya, patutkah Saudara meragukan janji-Nya itu?
Doa Pribadi
- Bersyukurlah kepada Allah karena di dalam kemurahan-Nya Tuhan Yesus telah datang di dunia untuk membebaskan manusia dari kegelapan dan menggantinya dengan damai sejahtera.
- Berdoalah dan serahkan kekhawatiran Saudara kepada Tuhan dengan percaya bahwa janji-janji-Nya senantiasa dapat diandalkan.
Saat Hening
Ambillah waktu sejenak untuk meneduhkan hati di hadapan Tuhan.Langkah-langkah Praktis
- Pada Minggu Adven yang kedua ini, ingatlah akan orang-orang yang Saudara kenal dan yang selama ini masih hidup di dalam kegelapan serta tanpa damai sejahtera.
- Di dalam Minggu Adven yang kedua ini, berdoalah setiap hari untuk orang-orang tersebut agar mereka mengalami damai yang Tuhan Yesus janjikan.
Minggu Adven Ketiga
KRISTUS MEMBAWA SUKACITA
Pengantar Renungan
Pekan ini kita memasuki Minggu Adven yang ketiga. Sesuai dengan kelaziman, pada hari Minggu Adven yang ketiga dinyalakan tiga batang lilin. Lilin yang ketiga, yaitu yang berwarna merah muda, menggambarkan sukacita.Itulah sukacita yang diberikan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, melalui kedatangan-Nya di dunia dua ribu tahun yang lampau. Sebagaimana yang dinubuatkan oleh nabi Yesaya dan ditulis di dalam Yesaya 9:1-3, Kristus atau Mesias datang di dunia untuk memberikan sukacita bagi umat manusia. Sukacita yang sangat kita perlukan dalam kehidupan kita.
Ayat Bacaan:
Yesaya 9:1-3Saat Hening
Ambillah waktu sejenak untuk meneduhkan hati di hadapan Tuhan.Renungan
Sebagaimana yang telah kita lihat di pekan yang lalu, di dalam Yesaya 9:1 dijanjikan tentang perubahan positif yang akan dialami oleh manusia. Perubahan karena mereka yang hidup dalam kekelaman akan melihat terang dan mengalami terang yang menghapus kegelapan. Di dalam hal ini, seperti yang dipaparkan di ayat-ayat selanjutnya, yaitu ayat 2-3, terang itu adalah Sang Mesias, yang datang di dunia untuk memberikan sukacita.Di ayat 2 dipaparkan bahwa orang akan mengalami sukacita karena, yang pertama, Sang Mesias atau Kristus memberi berkat yang berlimpah. Berkat yaitu kebaikan Tuhan yang digambarkan seperti panen yang berlimpah. Di saat panen itu, seluruh jerih lelah ketika membajak, menabur dan merawat ladang akan berubah menjadi sukacita. Hal itulah yang dialami oleh orang yang menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan. Ia akan bersukacita karena kebaikan Tuhan yang berlimpah-limpah dalam kehidupannya.
Selanjutnya, di ayat 2 juga ditulis bahwa orang akan mengalami sukacita karena, yang kedua, Sang Mesias atau Kristus memberi kemenangan yang gemilang. Kemenangan yang mengakibatkan orang dapat membagi-bagi jarahan dengan bersorak-sorai. Memang di dalam Yesus Kristus kita dapat mengalami kemenangan atas pelbagai persoalan dan tantangan dalam kehidupan, sehingga di dalam Dia kita bersukacita.
Lebih jauh, di ayat 3 disampaikan bahwa orang akan mengalami sukacita karena, yang ketiga, Sang Mesias memberi kemerdekaan dari penindasan. Mereka bagaikan orang yang bersukacita karena kuk dan gandar yang menekan serta tongkat si penindas telah dipatahkan. Kemerdekaan dari beban dan penindasan dosa itulah yang diberikan oleh Yesus Kristus melalui kedatangan-Nya di dunia. Oleh karena itu di dalam Kristus kita dapat bersukacita.
(Sekarang, silakan Saudara mengambil waktu untuk melakukan renungan secara pribadi sesuai dengan tuntunan yang telah diberikan, kemudian lanjutkan dengan melakukan doa secara pribadi sesuai pokok-pokok doa yang telah disediakan, dan akhirilah dengan mengambil waktu hening. Selain itu, lakukan langkah-langkah praktis di sepanjang pekan ini sesuai dengan yang dianjurkan dalam renungan ini.)
Renungan Pribadi
- Bacalah Yesaya 9:1 dua-tiga kali secara perlahan. Renungkanlah, kalau Saudara sedang berada di dalam kegelapan yang pekat dan kemudian Saudara melihat terang yang besar, perasaan apakah yang akan Saudara alami?
- Bacalah Yesaya 9:2 dua-tiga kali secara perlahan. Renungkanlah, kalau Yesus Sang Terang itu telah berjanji bahwa Ia akan melimpahkan kebaikan dan memberi Saudara kemenangan, patutkah Saudara meragukan janji-Nya tersebut?
- Bacalah Yesaya 9:3 dua-tiga kali secara perlahan. Renungkanlah, kalau Yesus Kristus sanggup memerdekakan Saudara dari penindasan dosa, mampukah Dia juga membebaskan Saudara dari tindasan persoalan sehari-hari?
Doa Pribadi
- Bersyukurlah kepada Tuhan karena kebaikan-Nya yang berlimpah-limpah dan senantiasa tersedia bagi semua orang yang berharap kepada-Nya.
- Berdoalah dan serahkan beban serta kesukaran yang menindas Saudara ke dalam tangan-Nya dengan memohon agar Ia memberikan kelepasan serta kemenangan bagi Saudara.
Saat Hening
Ambillah waktu sejenak untuk meneduhkan hati di hadapan Tuhan.Langkah-langkah Praktis
- Pada Minggu Adven yang ketiga ini, ceritakanlah pertolongan Tuhan yang telah Saudara alami kepada orang-orang yang sedang bergumul dengan kesukaran, yaitu mereka yang Saudara kenal dan yang telah Saudara doakan selama dua pekan yang lewat.
- Di dalam Minggu Adven yang ketiga ini, ajaklah mereka untuk bersama-sama dengan Saudara menghadiri perayaan Natal dua pekan yang akan datang.
Minggu Adven Keempat
KRISTUS MEMBAWA KASIH
Pengantar Renungan
Pekan ini kita memasuki Minggu Adven yang keempat. Sesuai tradisi gereja, pada hari Minggu Adven yang keempat dinyalakan empat batang lilin. Lilin yang keempat ini, yaitu yang berwarna ungu, adalah untuk menggambarkan kasih.Itulah kasih Allah yang menjadi alasan dari kedatangan Yesus Kristus di dunia dua ribu tahun yang lampau. Hal tersebut diutarakan dalam nubuatan yang disampaikan oleh nabi Yesaya dan dicatat di dalam Yesaya 9:1, 5-6. Dikemukakan di situ bahwa kasih Allah yang sangat besar, yaitu yang dalam bahasa Indonesia diistilahkan sebagai kecemburuan Tuhan telah menjadi alasan dari kehadiran Sang Mesias, yang adalah Juruselamat umat manusia. Dengan kata lain, Yesus Kristus datang di dunia karena kasih Allah dan untuk membawa kasih itu kepada umat manusia.
Ayat Bacaan:
Yesaya 9:1, 5-6Saat Hening
Ambillah waktu sejenak untuk meneduhkan hati di hadapan Tuhan.Renungan
Sebagaimana yang telah kita pelajari di pekan-pekan yang lalu, di dalam Yesaya 9:1 Allah menyampaikan berita baik bagi orang yang hidup di dalam kegelapan, yaitu hadirnya Sang Terang yang menghapus kekelaman. Apabila hidup di dalam kegelapan menggambarkan keadaan yang menekan, maka hidup di dalam terang menggambarkan kehidupan yang berjalan di dalam kebenaran dan kebahagiaan. Selanjutnya, di ayat 5 dan 6 dijelaskan bahwa terang itu adalah Sang Mesias, yang datang oleh karena kasih Allah.Kasih Allah ini di dalam kalimat terakhir dari ayat 6 diistilahkan sebagai “kecemburuan TUHAN Semesta Alam.” Memang dalam bahasa Indonesia kata cemburu memiliki beberapa arti, di antaranya yaitu perasaan iri hati. Namun di dalam bahasa Ibrani, yaitu bahasa yang digunakan untuk menulis kitab Yesaya, kata cemburu juga memiliki makna yaitu kasih. Sehingga kalimat di dalam Yesaya 9:6 yaitu “kecemburuan TUHAN Semesta Alam akan melakukan hal ini,” dapat berarti “kasih TUHAN Semesta Alam akan melakukan hal ini.”
Selanjutnya, di ayat 2 juga ditulis bahwa orang akan mengalami sukacita karena, yang kedua, Sang Mesias atau Kristus memberi kemenangan yang gemilang. Kemenangan yang mengakibatkan orang dapat membagi-bagi jarahan dengan bersorak-sorai. Memang di dalam Yesus Kristus kita dapat mengalami kemenangan atas pelbagai persoalan dan tantangan dalam kehidupan, sehingga di dalam Dia kita bersukacita.
Dari situ kita dapat menarik pelajaran bahwa, yang pertama, kasih Allah merupakan alasan dari kehadiran Sang Mesias yaitu Yesus Kristus di dunia. Sang Mesias, yang di dalam Yesaya 9:5 disebut sebagai anak yang telah lahir untuk kita. Dengan kata lain, kasih Allah bukanlah kasih yang mementingkan diri sendiri, namun kasih yang diwarnai dengan kerelaan untuk berkorban bagi umat manusia. Itulah kasih yang sejati.
Yang kedua, kasih Allah bukan sekadar dalam bentuk kata-kata, namun dalam tindakan yang nyata. Di dalam kasih itu, sebagaimana yang diutarakan di dalam Yesaya 9:6, Allah melakukan tindakan yaitu menghadirkan Sang Mesias di dunia. Itulah tindakan kasih yang membawa pengharapan, damai dan sukacita bagi orang yang percaya kepada-Nya.
Yang ketiga, kasih Allah adalah bagaikan terang yang menghapus kegelapan. Memang satu-satunya cara untuk menghapus kegelapan adalah dengan menghadirkan terang. Apapun upaya orang untuk menghapus kegelapan tanpa menghadirkan terang akanlah sia-sia. Namun sebagaimana yang ditulis di dalam Yesaya 9:1, apabila terang yaitu kasih Allah di dalam Yesus Kristus, Tuhan dan Sang Mesias itu hadir di dalam kehidupan manusia, maka kegelapan itu pun akan sirna dengan seketika.
(Sekarang, silakan Saudara mengambil waktu untuk melakukan renungan secara pribadi sesuai dengan tuntunan yang telah diberikan, kemudian lanjutkan dengan melakukan doa secara pribadi sesuai pokok-pokok doa yang telah disediakan, dan akhirilah dengan mengambil waktu hening. Selain itu, lakukan langkah-langkah praktis di sepanjang pekan ini sesuai dengan yang dianjurkan dalam renungan ini.)
Renungan Pribadi
- Bacalah Yesaya 9:1 dua-tiga kali secara perlahan. Renungkan, apakah contoh-contoh dari kegelapan yang saat ini sedang meliputi kehidupan umat manusia?
- Bacalah Yesaya 9:5 dua-tiga kali secara perlahan. Renungkan, bila seseorang rela mengorbankan anaknya yang ia cintai demi kebaikan Saudara, apakah seharusnya tanggapan Saudara terhadap orang tersebut? Selama ini, apakah tanggapan Saudara terhadap kasih Tuhan kepada Saudara?
- Bacalah Yesaya 9:6 dua-tiga kali secara perlahan. Renungkan, kalau Allah di dalam kasih-Nya bersedia memberikan damai sejahtera melalui kehadiran Yesus Kristus, perlukah Saudara merasa khawatir akan hari esok? Mengapa demikian?
Doa Pribadi
- Bersyukurlah kepada Allah karena di dalam kasih-Nya Ia telah rela menghadirkan Yesus Kristus di dunia untuk menghapus kegelapan dari dalam hidup manusia.
- Berdoalah dan serahkan masa depan Saudara ke dalam tangan Tuhan yang penuh dengan kasih itu.
Saat Hening
Ambillah waktu sejenak untuk meneduhkan hati di hadapan Tuhan.Langkah-langkah Praktis
- Pada Minggu Adven yang keempat ini, berdoalah bagi orang-orang yang Saudara undang untuk menghadiri ibadah Natal beberapa hari yang akan datang.
- Ingatkan orang-orang yang Saudara undang itu agar menghadiri ibadah Natal sesuai dengan undangan yang telah Saudara berikan, dan bila perlu jemputlah mereka untuk menghadirinya bersama Saudara.
Materi akan tersedia pada tanggal 6 April 2023
Hari Kelima
Kamis, 6 April 2023
TELADAN DARI KERENDAHAN HATI
Pada hari yang kelima dalam Pekan Sengsara-Nya Yesus antara lain menyelenggarakan Perjamuan yang Terakhir dengan para murid-Nya. Di dalam perjamuan tersebut Yesus membasuh kaki para murid-Nya. Padahal sesungguhnya membasuh kaki merupakan tugas dari seorang hamba, sedangkan Yesus adalah Tuhan dan Guru mereka. Namun Yesus rela melakukannya untuk memberi teladan kepada para murid-Nya. Sesudah semua itu lalu Yesus pergi ke Taman Getsemani untuk berdoa dan kemudian Ia ditangkap di sana.
Hari ini, yaitu pada hari kelima dalam Pekan Kudus, hari yang lazim disebut sebagai hari Kamis Putih, kita akan merenungkan makna dari kerendahan hati Yesus bagi hidup kita di masa kini.
Pengantar Ibadah
Berbahagialah orang yang Engkau pilih dan bawa dekat kepada-Mu; ia akan tinggal di pelataran-Mu. Kiranya kami menjadi kenyang dengan segala yang baik di rumah-Mu, di bait-Mu yang kudus. (Mazmur 65:5 TB2)Waktu Teduh
Teduhkan, tenangkan dan pusatkan hati Anda kepada Tuhan (1-2 menit).Pujian kepada Tuhan
*sumber: https://youtu.be/7l9Kvq0C91g
*sumber: https://youtu.be/Xpjo5sAO9OA
Pilihlah salah satu dari lagu di atas dan ikutlah memuji Tuhan bersama lagu tersebut.
Bacaan Alkitab
12 Sesudah Ia membasuh kaki mereka, Ia mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempat-Nya. Ia berkata kepada mereka. “Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu? 13 Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan. 14 Jadi, jikalau Aku, Tuhan dan Gurumu, membasuh kakimu, kamu pun wajib saling membasuh kakimu. 15 Sebab, Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu. (Yohanes 13:12-15 TB2)(Bacalah ayat-ayat ini 2-3 kali secara perlahan, renungkanlah maknanya, baru kemudian bacalah atau ikutilah Pengantar Renungan berikut.)
Pengantar Renungan
Sebagaimana Kristus melayani di dalam kerendahan hati demikianlah kita harus hidup di dalam sikap yang sama. Di dalam kehidupan sehari-hari adakalanya kita melihat pegawai kantor pemerintah yang seharusnya bertugas melayani masyarakat justru menuntut agar masyarakat yang melayani dirinya. Mereka berpegang pada prinsip: “Apabila dapat dipersulit mengapa harus dipermudah.” Suatu prinsip yang tidak patut kita anut. Sebab sebagai pengikut Kristus kita harus meneladani apa yang Yesus lakukan. Sebaliknya dari minta dilayani, Ia datang ke dunia untuk melayani. Bukannya melayani dengan sikap tinggi hati, Ia telah melayani dengan sikap yang rendah hati.
Sikap melayani dengan rendah hati itulah yang Yesus ajarkan kepada para murid-Nya sebagaimana yang dicatat di dalam Yohanes 13. Menjelang akan ditangkap dan disalibkan Ia terlebih dahulu membasuh kaki mereka. Padahal membasuh kaki merupakan tugas dari seorang hamba yang rendah. Namun Ia rela melakukannya sebab Ia bermaksud untuk memberi teladan kepada para pengikut-Nya. Itu sebabnya Ia berkata kepada mereka, “Jadi, jikalau Aku, Tuhan dan Gurumu, membasuh kakimu, kamu pun wajib saling membasuh kakimu.” Itu sebabnya sebagaimana yang Yesus contohkan demikianlah kita harus melayani semua orang dengan sikap rendah hati.
Pertanyaan untuk Direnungkan
- Sudahkah Anda hidup dalam kerendahan hati? Apakah bukti dari jawaban Anda tersebut?
- Menurut Anda, apakah yang menghalangi orang untuk hidup dalam kerendahan hati? Mengapa demikian?
- Menurut Anda, apakah yang perlu dilakukan untuk mengatasi penghalang tersebut?
Waktu Teduh
Teduhkan hati Anda di hadapan Tuhan (1-2 menit).Berdoa Berdasarkan Perenungan Firman Tuhan
- Berdoalah mengucap syukur kepada Tuhan Yesus atas kerelaan-Nya dalam merendahkan diri-Nya sendiri dengan datang ke dunia sebagai seorang manusia untuk melayani dan menyelamatkan umat manusia, termasuk diri Anda.
- Berdoalah memohon agar Tuhan menyembuhkan luka-luka hati Anda yang disebabkan oleh masa lalu yang kelam dan pahit, dan yang telah mengakibatkan Anda hidup dalam kesombongan dan mengasihi diri sendiri.
- Berdoalah memohon agar Roh Kudus menolong Anda supaya dapat hidup dengan meneladani Yesus dalam kerendahan hati-Nya.
Menulis Pelajaran untuk Hari Ini
Tulislah 2-3 pelajaran rohani yang Anda peroleh berdasarkan perenungan firman Tuhan pada hari ini pada buku catatan Anda.Pokok-pokok Doa Pribadi
Tulislah 2-3 pokok doa yang Anda akan doakan secara pribadi dalam retret hari ini. (Pokok doa tersebut dapat berupa beban dan harapan Anda, ataupun doa untuk gereja, bangsa dan negara serta orang-orang yang Anda ingin doakan.)Berdoa Berdasarkan Pokok-pokok Doa Pribadi
Berdoalah berdasarkan pokok-pokok doa yang telah Anda tulis tersebut.Pujian kepada Tuhan
*sumber: https://youtu.be/rAdCTrDCgQY
*sumber: https://youtu.be/1YUPJUJLUkg
Pilihlah salah satu dari lagu di atas dan ikutlah memuji Tuhan bersama lagu tersebut.
Doa Penutup
Akhirilah retret ini dengan berdoa mengucap syukur kepada Tuhan.Waktu Teduh
Teduhkan hati Anda dan nikmatilah kehadiran Tuhan yang menyertai Anda (1-2 menit).Materi akan tersedia pada tanggal 7 April 2023
Hari Keenam
Jumat, 7 April 2023
PENGORBANAN YANG SEMPURNA
Pada hari yang keenam dalam Pekan Sengsara-Nya sesudah diadili secara tidak adil, baik oleh pengadilan agama Yahudi yang dipimpin oleh Imam Besar, dan pengadilan Romawi yang dipimpin oleh Pilatus, kemudian Yesus diserahkan untuk disiksa oleh para prajurit Romawi, lalu disalibkan di Golgota. Sesudah melewati penderitaan yang luar biasa di kayu salib Ia menyerahkan nyawa-Nya kepada Allah Bapa. Sesudah itu ia dikuburkan.
Hari ini, yaitu pada hari keenam dalam Pekan Kudus, hari yang lazim disebut sebagai hari Jumat Agung, kita akan merenungkan makna dari pengorbanan Yesus yang sampai tuntas di kayu salib tersebut bagi hidup kita di masa kini.
Pengantar Ibadah
Biarlah Engkau ditinggikan mengatasi langit, ya Allah, dan kemuliaan-Mu di seluruh bumi. (Mazmur 108:6 TB2)Waktu Teduh
Teduhkan, tenangkan dan pusatkan hati Anda kepada Tuhan (1-2 menit).Pujian kepada Tuhan
*sumber: https://youtu.be/L9C0k61Te30
*sumber: https://youtu.be/mQg4ngYxBa4
Pilihlah salah satu dari lagu di atas dan ikutlah memuji Tuhan bersama lagu tersebut.
Bacaan Alkitab
28 Sesudah itu, karena Yesus tahu bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia -- supaya digenapi yang tertulis dalam Kitab Suci -- “Aku haus!” 29 Di situ ada suatu bejana penuh anggur asam. Lalu mereka melilitkan suatu bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengulurkannya ke mulut Yesus. 30 Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia, “Sudah selesai.” Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya. (Yohanes 19:28-30 TB2)(Bacalah ayat-ayat ini 2-3 kali secara perlahan, renungkanlah maknanya, baru kemudian bacalah atau ikutilah Pengantar Renungan berikut.)
Pengantar Renungan
Melalui pengorbanan-Nya di kayu salib Yesus telah menyelesaikan karya penyelamatan-Nya secara sempurna. Sebagaimana yang umumnya dilakukan oleh para seniman, para pemahat di Yunani pada masa lampau sesudah menyelesaikan pekerjaannya akan memeriksa hasil karyanya. Apabila sesudah mengamatinya dan ia merasa puas dengan hasil pahatannya itu maka ia akan berkata, “Tetelestai.” Itulah kata di dalam bahasa Yunani yang artinya sudah selesai. Dengan berkata seperti demikian ia menyatakan bahwa tidak ada apapun yang perlu dilakukan terhadap hasil karya yang telah ia kerjakan. Semuanya sudah selesai secara genap.
Kata yang sama yang Yesus ucapkan di kayu salib. Sebagaimana yang dicatat di dalam Yohanes 19 menjelang Ia menyerahkan nyawa-Nya Yesus berkata, “Sudah selesai,” atau di dalam bahasa Yunani “Tetelestai.” Dengan mengucapkan kata tersebut Yesus menyatakan bahwa pengorbanan yang Ia lakukan di kayu salib telah sempurna. Sama seperti seorang seniman yang telah menyelesaikan pekerjaannya demikianlah Ia telah membayar dengan lunas hukuman dosa yang seharusnya menimpa diri kita. Singkat kata, melalui pengorbanan-Nya di kayu salib Yesus telah menyelamatkan umat manusia secara sempurna sehingga tidak ada upaya apapun yang perlu ditambahkan agar kita dibebaskan dari hukuman dosa.
Pertanyaan untuk Direnungkan
- Apabila pengorbanan Yesus di kayu salib telah menyelamatkan Anda secara sempurna, masih perlukah Anda melakukan perbuatan yang baik? Mengapa demikian?
- Apabila oleh karena pengorbanan Yesus sehingga Anda diselamatkan, patutkah Anda membanggakan jasa-jasa Anda kepada-Nya? Mengapa demikian?
- Apakah yang perlu Anda lakukan sebagai wujud dari ucapan syukur kepada Tuhan atas kerelaan-Nya dalam berkorban untuk menyelamatkan diri Anda? Sudahkah Anda melakukan hal itu?
Waktu Teduh
Teduhkan hati Anda di hadapan Tuhan (1-2 menit).Berdoa Berdasarkan Perenungan Firman Tuhan
- Berdoalah mengucap syukur kepada Tuhan Yesus karena pengorbanan-Nya di kayu salib telah menyelamatkan Anda, menghapus masa lalu Anda yang kelam dan membentangkan masa depan yang baru serta indah bagi hidup Anda.
- Berdoalah memohon agar Roh Kudus menolong Anda dalam melakukan perbuatan-perbuatan yang baik dan yang memuliakan Tuhan sebagai wujud dari ucapan syukur Anda kepada Tuhan atas kasih-Nya yang telah menyelamatkan Anda.
- Berdoalah memohon agar Roh Kudus menolong Anda dalam menceritakan kepada orang lain tentang kasih Kristus yang telah Anda alami, agar supaya dengan demikian mereka pun dapat mengalami kasih tersebut.
Menulis Pelajaran untuk Hari Ini
Tulislah 2-3 pelajaran rohani yang Anda peroleh berdasarkan perenungan firman Tuhan pada hari ini pada buku catatan Anda.Pokok-pokok Doa Pribadi
Tulislah 2-3 pokok doa yang Anda akan doakan secara pribadi dalam retret hari ini. (Pokok doa tersebut dapat berupa beban dan harapan Anda, ataupun doa untuk gereja, bangsa dan negara serta orang-orang yang Anda ingin doakan.)Berdoa Berdasarkan Pokok-pokok Doa Pribadi
Berdoalah berdasarkan pokok-pokok doa yang telah Anda tulis tersebut.Pujian kepada Tuhan
*sumber: https://youtu.be/u2Z1hkfK-EU
*sumber: https://youtu.be/TqfNLV24nkc
Pilihlah salah satu dari lagu di atas dan ikutlah memuji Tuhan bersama lagu tersebut.
Doa Penutup
Akhirilah retret ini dengan berdoa mengucap syukur kepada Tuhan.Waktu Teduh
Teduhkan hati Anda dan nikmatilah kehadiran Tuhan yang menyertai Anda (1-2 menit).Materi akan tersedia pada tanggal 8 April 2023
Hari Ketujuh
Sabtu, 8 April 2023
KERENDAHAN HATI YANG SEJATI
Pada hari yang ketujuh dalam Pekan Sengsara-Nya tubuh Yesus berada di dalam kubur. Karena hari itu merupakan hari Sabat maka Alkitab tidak mencatat kegiatan yang dilakukan oleh para murid Yesus yang sedang bersembunyi karena rasa takut mereka terhadap para pemuka Yahudi. Sedangkan sesuai dengan permintaan para imam kepala dan orang-orang Farisi maka Pilatus menempatkan penjaga-penjaga untuk menjaga kubur Yesus.
Hari ini, yaitu pada hari ketujuh dalam Pekan Kudus, hari yang lazim disebut sebagai hari Sabtu Sunyi, itulah sehari menjelang kebangkitan Yesus dari kematian, kita akan merenungkan kerelaan Yesus dalam melepaskan hak-hak yang ada pada diri-Nya, dan menanggung kehinaan yang tidak seharusnya Ia alami, serta maknanya bagi hidup kita di masa kini.
Pengantar Ibadah
2 Dari Sion, puncak keindahan, Allah tampil bersinar. 5 “Bawalah kemari orang-orang yang Kukasihi, yang mengikat perjanjian dengan Aku berdasarkan kurban sembelihan!” (Mazmur 50:2, 5 TB2)Waktu Teduh
Teduhkan, tenangkan dan pusatkan hati Anda kepada Tuhan (1-2 menit).Pujian kepada Tuhan
*sumber: https://youtu.be/8kq415CZlAE
*sumber: https://youtu.be/-7NezO6VhZU
Pilihlah salah satu dari lagu di atas dan ikutlah memuji Tuhan bersama lagu tersebut.
Bacaan Alkitab
57 Menjelang malam datanglah seorang kaya, orang Arimatea, yang bernama Yusuf dan yang telah menjadi murid Yesus juga. 58 Ia pergi menghadap Pilatus dan meminta jenazah Yesus. Pilatus memerintahkan untuk menyerahkan Dia kepadanya. 59 Yusuf pun mengambil jenazah itu, mengafani-Nya dengan kain linen yang putih bersih, 60 lalu membaringkan Dia di dalam kubur yang baru miliknya, yang dibuat di bukit batu. Sesudah menggulingkan sebuah batu besar ke pintu kubur itu, ia pun pergi. (Matius 27:57-60 TB2)(Bacalah ayat-ayat ini 2-3 kali secara perlahan, renungkanlah maknanya, baru kemudian bacalah atau ikutilah Pengantar Renungan berikut.)
Pengantar Renungan
Wujud dari kerendahan hati yang sejati adalah kerelaan untuk melepaskan hak-hak yang ada pada diri kita, dan kesediaan untuk menanggung kehinaan yang tidak seharusnya kita alami. Kedua hal ini sangat bertolak belakang dengan sikap kebanyakan manusia. Pada umumnya orang justru menuntut hak-hak yang bukan merupakan miliknya, dan mengharapkan penghormatan yang tidak selayaknya ia terima. Sebagai akibat, kerendahan hati yang ditunjukkan oleh kebanyakan orang adalah kerendahan hati yang semu alias palsu. Sebab kalaupun ia berlagak rendah hati, sesungguhnya di dalam hati ia mengharapkan pujian atas sikapnya yang berpura-pura tersebut.
Tetapi tidak demikian halnya dengan kerendahan hati dari Yesus. Ia adalah Allah yang mahamulia, yang rela datang ke dunia sebagai seorang manusia. Dalam keadaan-Nya sebagai seorang manusia Ia rela mengorbankan diri-Nya sampai mati bagi orang yang berdosa. Semua itu Ia lakukan bukan dalam kepura-puraan. Bahkan seperti yang dicatat di dalam Matius 27, sesudah mati Ia dikuburkan dalam kubur pinjaman, yaitu kubur milik Yusuf, orang Arimatea. Padahal Dia adalah Sang Penguasa Alam Semesta, yang memiliki segala yang ada. Kerelaan-Nya untuk melepaskan hak-hak yang ada pada diri-Nya, dan kesediaan-Nya untuk menanggung kehinaan yang tidak seharusnya Ia alami membuktikan kesejatian dari kerendahan hati-Nya.
Pertanyaan untuk Direnungkan
- Bersediakah Anda melepaskan hak-hak yang Anda miliki demi menolong orang lain? Apakah bukti dari jawaban Anda tersebut?
- Bersediakah Anda menanggung kehinaan yang tidak seharusnya Anda alami demi menolong orang lain? Apakah bukti dari jawaban Anda tersebut?
- Langkah-langkah apakah yang perlu Anda lakukan agar dapat hidup dalam kerendahan hati yang sejati seperti yang telah diteladankan oleh Yesus?
Waktu Teduh
Teduhkan hati Anda di hadapan Tuhan (1-2 menit).Berdoa Berdasarkan Perenungan Firman Tuhan
- Berdoalah mengucap syukur kepada Tuhan Yesus atas kerelaan-Nya dalam menanggung kehinaan dengan mati di kayu salib bagi manusia berdosa yang seharusnya dimurkai oleh Allah.
- Berdoalah memohon agar Roh Kudus menolong Anda supaya dapat meneladani Yesus dengan hidup dalam kerendahan hati yang sejati dan bukan dalam kepura-puraan.
- Berdoalah memohon agar sebagaimana kematian Kristus membawa kehidupan bagi semua orang yang percaya kepada-Nya, demikianlah Anda dapat menjadi saluran kasih Kristus yang membawa pengharapan dan pemulihan bagi orang-orang di sekitar Anda.
Menulis Pelajaran untuk Hari Ini
Tulislah 2-3 pelajaran rohani yang Anda peroleh berdasarkan perenungan firman Tuhan pada hari ini pada buku catatan Anda.Pokok-pokok Doa Pribadi
Tulislah 2-3 pokok doa yang Anda akan doakan secara pribadi dalam retret hari ini. (Pokok doa tersebut dapat berupa beban dan harapan Anda, ataupun doa untuk gereja, bangsa dan negara serta orang-orang yang Anda ingin doakan.)Berdoa Berdasarkan Pokok-pokok Doa Pribadi
Berdoalah berdasarkan pokok-pokok doa yang telah Anda tulis tersebut.Pujian kepada Tuhan
*sumber: https://youtu.be/Iu2zHLIxs9w
*sumber: https://youtu.be/zY5o9mP22V0
Pilihlah salah satu dari lagu di atas dan ikutlah memuji Tuhan bersama lagu tersebut.
Doa Penutup
Akhirilah retret ini dengan berdoa mengucap syukur kepada Tuhan.Waktu Teduh
Teduhkan hati Anda dan nikmatilah kehadiran Tuhan yang menyertai Anda (1-2 menit).